Pages

Definisi dan Kata Kunci

cr. tumblr


1. Teks prosedur adalah teks yang berisi tentang langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan sesuatu hal baik melakukan suatu kegiatan tertentu maupun membuat sesuatu yang disajikan secara berurutan.
  1. Langkah-langkah - tahap-tahap
  2. Melakukan-membuat
  3. Berurutan
Artinya, teks prosedur adalah sebuah teks yang berisi langkah-langkah atau tahap-tahap untuk melakukan atau melakukan sesuatu secara berurutan.


2. Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya atau terbentuknya suatu fenomena alam atau sosial.
  1. Menjelaskan
  2. Proses terjadi
  3. Fenonema
Artinya, teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan proses terjadinya sebuah fenomena.


3. Ceramah adalah pidato yang bertujuan memberikan nasehat dan petunjuk-petunjuk sementara ada audiensi yang bertindak sebagai pendengar.
  1. Pidato
  2. Memberi nasehat dan petunjuk
  3. Pendengar
Artinya, ceramah adalah bentuk pidato yang memberi nasehat dan petunjuk kepada pendengar.


4. Nilai-nilai kehidupan dalam cerpen adalah nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut baik tersirat maupun tersurat yang memuat ajaran-ajaran baik.
  1. Dalam cerpen
  2. Tersirat - tersurat
  3. Ajaran baik
Artinya, nilai-nilai kehidupan dalam cerpen adalah nilai-nilai yang mengandung ajaran baik yang ada di dalam cerpen yang ditulis secara tersirat maupun tersurat.


5. Proposal adalah rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja, perencanaan secara sistematis, matang, dan teliti yang dilakukan oleh peneliti sebelum melakukan penelitian baik itu penelitian di lapangan ataupun penelitian di perpustakaan.
  1. Rancangan kerja
  2. Sistematis
  3. Penelitian
Artinya, proposal adalah rancangan kerja yang disusun secara sistematis sebelum diadakannya penelitian.


6. Karya Ilmiah adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang dilakukan seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
  1. Laporan - hasil penelitian
  2. Seseorang - tim
  3. Keilmuan
Artinya, karya ilmiah adalah sebuah laporan yang ditulis oleh seseorang atau sebuah tim yang bersifat keilmuan.


7. Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya berupa buku, karya seni film, dan drama.
  1. Penilaian
  2. Karya
  3. Seni
Artinya, resensi adalah penilaian terhadap sebuah karya seni seperti buku dan film atau drama.


8. Drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.
  1. Karya sastra
  2. Dialog
  3. Dipertunjukkan
Artinya, drama adalah karya sastra yang dipertunjukkan dan memiliki dialog.

a
READ MORE - Definisi dan Kata Kunci

Film Etnografi: Tanah Surga... Katanya

Halo sobat seperjuangan di mana pun kalian berada.


Kali ini saya akan menulis sedikit tentang sebuah film yang di perkenalkan guru Bahasa Indonesia saya, sebuah film etnografi. Namun mari mengenal lebih dekat tentang film etnografi terlebih dahulu.


Etnografi berasal dari 2 kata, yaitu etnos yang artinya bangsa, dan graphien yang berarti tulisan atau uraian. Jadi berdasarkan asal katanya, etnografi adalah tulisan atau uraian tentang bangsa. Etnografi biasanya berisikan/menceritakan tentang suku bangsa atau suatu masyarakat yang biasanya diceritakan yaitu mengenai kebudayaan suku atau masyarakat tersebut, dan untuk menulis sebuah tulisan etnografi, penulis harus menginjakkan kaki di lingkungan masyarakat tersebut dalam kurun waktu yang tidak dapat ditentukan. Dari sepenggal pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa film etnografi adalah film yang menceritakan tentang suatu kebudayaan suku bangsa.


Kali ini, saya menonton salah satu dari banyak film etnografi yang berjudul "Tanah Surga... Katanya" yang di sutradarai Herwin Novianto dan rilis 15 Agustus 2012 silam, 2 hari sebelum HUT RI ke 67 tahun.  

Review Film Tanah Surga.. Katanya: Potret Nasionalisme di Perbatasan
Tanah Surga ...Katanya

Film yang mengangkat kisah kehidupan masyarakat Indonesia di perbatasan Kalimantan Barat dan Malaysia, mengajarkan cinta terhadap tanah air, keluarga, dan mirisnya kehidupan saudara-saudara kita yang ada di perbatasan sana.


Saat menonton film yang dibintangi Aji Santosa dan Fuad Idris ini, kesan pertama saya adalah begitu susahnya hidup diperbatasan, betapa mirisnya saat melihat anak-anak bangsa yang diharapkan untuk menjadi penerus bangsa justru tidak tau lagu Indonesia Raya. Dan bukan untuk dijadikan sebatas hiburan, ini adalah sebuah realita yang terjadi di daerah perbatasan.


Film berdurasi 1 jam 31 menit wajib ditambahkan kedalam daftar "Film Untuk Ditonton" kalian karena film ini benar-benar menyadarkan kita pentingnya mencintai tanah air.
Jangan sampai kehilangan CINTA pada negeri ini...
READ MORE - Film Etnografi: Tanah Surga... Katanya

Menjadi Ahli Mengerti Ibu


Seorang penulis dan novelis asal Amerika bernama Pearl S. Buck pernah mengungkapkan dalam bukunya sesuatu tentang ibu:


Beberapa ibu suka mencium dan beberapa yang lain suka marah-marah, tapi itu adalah bentuk cinta yang sama, dan kebanyakan ibu suka mencium dan marah-marah sekaligus.

Kutipan itu tampaknya membuat sebuah kata “ibu” menjadi semakin rumit dan sulit dimengerti. Bagaimana bisa seorang ibu suka mencium dan marah-marah di waktu yang sama? Membingungkan, bukan? Akupun di balik meja dan di hadapan laptop di sini juga bingung, awalnya.
Ibu, 3 huruf 1 kata, sederhana namun rumit. Kids jaman now pasti sering mengalami debat singkat sampai panjang dengan sosok ibu, entah itu karena nilai 40 pada ulangan matematika, pulang malam tanpa kabar, sampai Tupperware ibu yang tidak sengaja (atau dengan teledornya) hilang. Tidak sedikit “anak gaul” era kini memilih kabur dari rumah bahkan nge-kos sendiri padahal mereka masih SMA atau SMK. Beredar kabar, mereka tidak tahan dengan sempitnya pemikiran ibu, butanya mata ibu akan berakhirnya jaman old, tertutupnya telinga ibu akan penjelasan anaknya saat anaknya melakukan kesalahan, hidung ibu yang tidak mau mencium proses dari usaha yang dilakukan anaknya, dan cerewetnya mulut ibu, bahkan membenci ibu. Tapi sayang, tidak ada yang peduli dengan hatinya. Hati ibu, dari sanalah muncul kehangatan sesungguhnya dan cinta sejati yang tidak akan hilang.
1 tubuh dengan puluhan amarah yang kalah dengan cinta yang berjuta banyaknya. Ibu adalah alasan kedua yang utama kita bisa melihat dunia, karena jelas alasan pertamanya adalah anugrah Tuhan. Tidak peduli bagaimana keadaan ibu, tidak ada mantan ibu. Banyak remaja yang tidak paham dengan kata “ibu”, menurut beberapa dari mereka ibu adalah sosok yang terkuno setelah ayah, ibu adalah sosok pengatur melebihi ayah, sesosok makhluk ciptaan Tuhan yang ribet melebihi cara menyelesaikan integral trigonometri matematika, dan sosok yang sangat egois dan tidak pengertian. Banyak dari mereka yang membenci ibunya karena tidak pernah ada waktu untuk mereka, tidak pernah mendengarkan mereka, dan masih banyak alasan lain. Tetapi, percayalah dari miliaran anugrah yang Tuhan berikan kepada kita setiap hari, yang terbaik bukan gadget kalian atau pacar kalian atau harta kalian. Anugrah terbaik adalah ibu. Tuhan tidak pernah salah menempatkan kita dalam suatu keluarga, jadi tolong berhenti bertanya “kenapa gua punya mama kayak mama gua yang sekarang?” pada teman, atau guru, atau bahkan Tuhan.
Taukah kalian, sebenarnya ibu lebih sederhana dari penjumlahan 1+1? Dan pernahkah kalian berpikir betapa kuno-nya pemikiran kalian dibandingkan ibu? Akan aku jelaskan.
Mungkin pernah terlintas dibenakmu, “apa sih yang ibu beri kepadaku selain marah-marahnya, cerewetnya, ribetnya, dan kekunoan dan kekakuannya?” atau “boro-boro kasih apa-apa, ada waktu buat gua aja engga”.  Ibuku dan ibumu memang tidak sempurna, adakah manusia sempurna? Jika ada, tolong beri tahu aku. Ibuku sungguh temperamen, kalau kata orang Betawi “dikit-dikit teriak, dikit-dikit marah, galak amet”. Apakah ibuku menyebalkan? Khalayak pembaca, ibuku SANGAT menyebalkan. Apakah ibuku cerewet? Sepertinya jika suara ibuku disandingkan dengan bebek berkotek, bebek akan diam dan pergi saking cerewetnya ibuku. Tapi aku tidak pergi dari rumah, meski pernah sekali aku ingin pergi dari (kalau kata temanku yang kebetulan adalah anak yang tidak menyukai ibunya) “neraka jahanam dunia”. Dan yang paling terpenting, aku tidak membenci ibu.
Hari itu aku melakukan sesuatu yang menyalakan api amarah ibuku, beliau sampai meneleponku hanya untuk memaki-maki dan berteriak sampai saat aku menjauhkan telepon genggamku dari telingaku cukup jauh, aku masih bisa mendengar suaranya dengan jelas. Jujur, aku takut untuk pulang, karena saat itu aku memang sedang pergi bersama temanku tanpa ijin. Namun, karena rumah adalah tempat terbaikku untuk berlindung, akupun pulang dengan sejuta debar, takut, dan kekhawatiran –jangan-jangan aku akan ditimpuk dengan sofa atau kulkas. Saat aku melangkahkan kaki ke dalam rumah, aku melihatnya sedang makan sambil menonton. Aku tidak memanggilnya, aku terlalu takut. Namun ia bersuara dan bertanya “udah makan belom?”, dengan singkat aku menjawab “belum”. Ya karena saat itu situasinya aku baru sampai ke lokasi tempat aku hangout dan langsung di telepon. Ia pun berucap lagi, “mau makan apa?”. Untuk sejenak aku ternganga, jangan-jangan mama lupa dia tadi marah-marah kayak ‘kesetanan’. Tapi akhirnya aku dan ibuku itu langsung berbaikan, begitu saja tanpa pernah diungkit lagi. Disitulah aku mengerti, ibu hanya ingin aku baik-baik saja, pergi tanpa kabar hanya menyisakan kekhawatiran di hatinya.
Dari sebuah pucuk pengalaman hidupku itu, aku sadar. Ibu tidak rumit, teman-teman seperjuanganku, kesalahannya ada pada kita meski tidak sepenuhnya. Ibu suka mencium, ia sangat mengasihi kita. Ibu suka marah-marah, ya karena itulah ibu marah untuk kebaikan kita. Ibu suka mencium dan marah-marah sekaligus, itulah cinta sejati yang tidak kita temukan dalam diri siapapun, di manapun, tidak peduli seberapa keras kita mencari cinta yang sama seperti cinta ibu. Bukan pikiran ibu yang sempit, tapi pikiran kita yang selalu berfikir “ah, mama gak ngerti gua banget sih” lah yang sejatinya sempit. Kita, anak-anaknya, terlalu egois. Ayolah kawan, bukan ibu yang egoistisnya tinggi. Tanpa sadar kita selalu menuntut keinginan kita untuk pergi malam, pergi sama teman, dibelikan ini itu, tanpa peduli keadaan ibu.
Teman-teman, mata ibu tidak buta, mata kitalah yang buta. Mata cantiknya hanya melihat apa yang tidak kita lihat. Ibu lihat semua resiko yang ada, disaat kita hanya melihat kesenangan sesaat. Telinga ibu tidak tuli, ia mendengar semua keinginan kita, bahkan dalam mimpi-mimpi malam kita. Mungkin hanya caranya menanggapi keinginan-keinginan itu yang salah. Mana ada ibu yang tidak ingin melihat anaknya bahagia? Sejujurnya telinga kitalah yang tuli. Nasihat ibu sering kali kita acuhkan, kemauan ibu sering kita abaikan. Mari kita pikirkan sejenak, berapa banyak kemauan ibu yang kamu tau dan kamu lakukan? Malah kadang saat disuruh ibu untuk membelikan telur atau sabun cuci baju di warung saja kita malas-malasan.
Hidung ibu bukannya tidak bisa mencium proses yang kita alami, hanya ada satu bau yang tidak ingin ia hirup, yaitu bau kegagalan anak-anaknya. Justru hidung kita yang terlalu puas dengan harum proses yang kita lewati dan tidak menangkap maksud-maksud ibu yang mengabaikan proses dan hanya melihat hasil. Contohnya, mamaku itu akan sangat marah dan memakiku jika aku mendapat nilai di bawah kkm, padahal aku sudah belajar dengan keras, tetapi ia seolah tidak peduli dengan seberapa kerasnya aku belajar. Sesungguhnya, ia hanya ingin memberitahuku kalau aku harus berusaha lebih keras karena ia yakin aku bisa lebih dari apa yang sudah aku lakukan, ia hanya ingin kamu tau itu bukanlah usahamu yang totalitas, itu aja kok yang mau ibu sampaikan. Jadi, ibu melihat prosesmu, kawan, ia hanya ingin kamu tidak cepat puas dan ingin kamu tau kamu masih bisa lebih dari itu dengan cara didikan yang keras dan (kadang) bikin sakit hati.
Sekali lagi, mulut ibu yang cerewet hanya ingin berkata bahwa apa yang kau lakukan salah dan butuh perbaikan segera. Bayangkan jika ibumu tidak cerewet, aku pernah sekali membayangkan ibuku tidak cerewet. Jika saat akan berangkat sekolah, mama tidak cerewet mengingatkan botol minum, bekal, buku, dan atk, mungkin itu semua akan ketinggalan.
Mungkin sekarang kalian bertanya-tanya, “mama gua mah udah cerewet, marah-marah doang. Sayang tuh yang kayak gitu?”. Sekarang aku berkata padamu, kalau ibumu itu tidak saying denganmu, mungkin saat kau 5 bulan di kandungannya ia memutuskan untuk menggugurkanmu, atau mungkin saat kau kecil dan menangis minta susu ia malah asik main game.  Jika ibumu tidak sayang kamu, ia tidak akan mau terjaga sepanjang malam untuk menjagamu saat kau sakit waktu kamu masih kecil dan tidak peduli jika kamu pulang larut malam. Jika ibumu tidak sayang kamu, ia tidak akan rela hidup direpotkan olehmu selama 9 bulan membawamu di perutnya dan tidak akan mau mempertaruhkan nyawanya di ruang bersalin.
Teman, ibu hanya ingin kamu mengerti. Ibu si pengatur hanya ingin kamu tetap aman dan baik-baik saja, ibu si pemarah hanya ingin kamu berubah menjadi lebih baik dan tangguh. Lihatlah, sekarang apakah kamu mengerti seberapa sempit dan kuno-nya persepsi mu tentang ibu?
Ibuku memang cerewet, ribet, temperamen, dan menyebalkan, tapi tanpanya sepertinya aku tidak akan ada sekarang untuk menulis secercah pemikiranku tentang pemberian ibu yang tidak terhitung banyaknya. Ibuku memberiku perhatian dengan caranya, mendidikku dengan caranya, dan menyayangiku dengan caranya. Cara setiap ibu akan berbeda, tapi ingatlah ibu hanya ingin kamu mengerti dibalik semua yang ia lakukan, hanya untuk kebaikanmu. Tidak akan ada ibu yang waras yang akan mencelakakan anak kandungnya sendiri.
Pemberian ibu bukan amarah, cerewetnya, dan segala macam hal-hal menyebalkan lain. Pemberian terindah ibu, ibuku, ibumu, adalah waktu, pikiran, dan hidupnya. 

Aku dan Mama.

READ MORE - Menjadi Ahli Mengerti Ibu